Joy Wahjudi: Bisa Lebih Ekstrim

Joy Wahjudi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Sosok Joy Wahjudi sebagai seorang penjual produk operator sudah banyak dikenal industri seluler nasional. Pria yang akrab disapa JW ini adalah salah satu andalan dari XL untuk menerobos pasar kala masih mengabdi di anak usaha Axiata itu.

Langkah mengejutkan diambil JW pada Januari lalu dengan memutuskan hengkang dari XL sebagai direktur komersial. Kala itu sudah banyak kabar beredar mengatakan Joy akan ke Indosat.

Akhirnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indosat pada medio Mei 2014 Joy resmi bergabung dengan anak usaha Ooredoo ini dan memulai petualangannya membangun jalur penjualan dan distribusi yang kuat bagi operator itu.

IndoTelko sempat mewawancarai Direktur Komersial Indosat ini usai RUPST anak usaha Ooredoo itu beberapa waktu lalu, berikut kutipannya:

Apa alasan sebenarnya keluar dari XL?
Saya ingin mencari tantangan baru dan memberikan kesempatan kepada generasi muda di XL. Masih konsisten jawabawannya, kalau ditanya soal itu.

Indosat di kuartal I-14 kalah secara operasional dan Telkomsel dan XL, apa karena Anda belum bergabung?
Tidak ada itu hubungan dengan Joy. Secara seasonality, di kuartal pertama itu selalu slow penjualan. Untuk Indosat, modernisasi jaringan belum selesai, sehingga agak tertinggal. Sederhananya bagaimana mau jualan, kalau jaringan belum siap

Bagaimana dengan kuartal II?
Kita akan kejar ketertinggalan itu, kami akan agresif karena ada beberapa  momentum pemasaran yakni liburan sekolah, Ramadan, dan Lebaran. Kalau di penjualan itu, asal ada barang dijual, kita kerjakan.

Strategi yang akan dijalankan untuk menggenjot penjualan?
Kita akan menggeber layanan data,  mengakuisisi pelanggan melalui perangkat, dan mendorong aplikasi yang banyak digunakan untuk data. Kami nanti bundling perangkat bisa lebih ekstrim dari kompetitor, lihat saja

Bagaimana dengan saluran distribusi?
Saya akan kedepankan konsep Go Ritel. Hard Cluster bagi distributor akan dijalankan. Kita juga ingin jaga penjualan denominasi voucher. Kalau di modern channel disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan sampai nanti denominasi modern channel dan pasar tradisional itu tabrakan, akhirnya tidak sehat.

Anda optimistis membawa Indosat kembali ke nomor dua?
Saya mau mempertahankan posisi Indosat yang kuat di beberapa area itu tetap bertahan. Kalau bicara klasemen nasional akhir 2014, XL tentu nomor dua. Soalnya itu ada tambahan dari Axis. Tetapi tahun depan kita lihat saja.(id)