Indosat Janji Lebih "Berisik" di Sisa Kuartal 2014

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) mengakui kinerja operasionalnya selama kuartal pertama 2014 kalah kinclong dari dua pesaingnya, Telkomsel dan XL.

“Kalau bicara kuartal pertama itu secara seasonal memang lambat, tetapi kami ada masalah di modernisasi jaringan yang belum selesai. Jadi, kami tak bisa aktif di pasar, karena jaringan belum selesai. Inilah pemicu operasional kurang kinclong,” ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli, kemarin.

Namun, Alex menegaskan di sisa kuartal yang ada sepanjang 2014 perseroan akan lebih “berisik” di pasar karena modernisasi jaringan sudah selesai di beberapa area. “Kita belajar dari selesainya modernisasi jaringan di Bali tahun lalu, terjadi peningkatan trafik dan pengguna. Linearnya, pendapatan juga naik,” ungkapnya.

Ditegaskannya, perseroan masih optimistis pada tahun ini kinerja operasionalnya akan sama dengan pertumbuhan industri seluler yakni 7%-8%.

”Kalau soal XL sekarang nomor dua itu wajar, kan gabung dengan Axis. Kita tidak merasa terintimidasi dari sisi jumlah pelanggan dan strategi pemasaran. Dulu Axis itu lawannya IM3, sekarang Axis tidak ada justru IM3 melenggang sendirian di pasar muda,”tegasnya.

Sementara Direktur Keuangan Indosat Stefan Carlson menambahkan kondisi bottom line dari Indosat pada akhir tahun ini sangat tergantung kepada kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS karena postur  utang Indosat sangat dominan dalam mata uang asing.

"Utang dalam dollar AS besar sekali, jadi kalau dollar menguat, kita berat di bottom  line,” katanya.

Sekadar diketahui, pendapatan usaha Indosat sepanjang kuartal I-14 didapat sebesar Rp 5,773 triliun atau turun 0,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,788 triliun.

Pertumbuhan operasional ini kalah kinclong dengan XL yang mencapai dobel digit atau Telkomsel dengan high single digit.(id)