Menjadi Mitra Eksklusif HP, Trikomsel Harapkan Yield Tinggi

Juliana Samudro (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) -  PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) berhasil menjadi mitra ekslusif dari pemasaran smartphone besutan  Hewlett-Packard (HP) mulai kuartal ketiga 2014 dan mengharapkan tingkat keuntungan (Yield) yang tinggi dari kolaborasi itu.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Trikomsel Juliana Samudro mengungkapkan, perseroan mengharapkan aksi menggandeng HP bisa sesukses kala Lenovo digaet pada dua tahun lalu.

"Biasanya kalau kerjasamanya eksklusif itu, yield-nya tinggi. Kita sukses dengan Lenovo kala mereka melepas smartphone menggandeng Trikomsel sejak dua tahun lalu di Indonesia," ungkapnya kala Paparan Publik di Jakarta, Jumat (9/5).

Sebelumnya, HP mengumumkan kembali bermain di smartphone setelah meninggalkan segmen ini beberapa tahun lalu. Produk yang akan dikeluarkan berbasis Phablet yang berjalan di sistem Android.

Juliana mengungkapkan, saat ini perseroan memiliki Average Selling Price (ASP) di kisaran US$ 120 dimana merek yang paling banyak laris di 1.050 gerainya adalah Samsung. "Kami inline dengan pasar, sekarang Samsung penguasa pasar smartphone. kalau Lenovo itu tahun lalu berkontribusi sekitar 12% bagi total penjualan smartphone di gerai OkeShop. Sekarang pangsa pasar Lenovo di smartphone sekitar 7,5%," ungkapnya.

Trikomsel membukukan keuntungan sebesar Rp 499, 952 miliar sepanjang 2013 atau naik 30% dibandingkan 2012 sebesar Rp 381,951 miliar.

Penopang keuntungan perseroan berasal dari pendapatan bersih sepanjang 2013 sebesar Rp10,37 triliun, naik 8,13% dibanding 2012 seniai Rp9,59 triliun.

Kontribusi pendapatan berasal sekitar 60%-65% dari smartphone, penjualan Sim Card sekitar 5%, dan sisanya feature phone. Sedangkan anak usahanya, Global Teleshop berkontribusi sekitar 30% bagi pendapatan perseroan.

"Kita ingin pertumbuhan topline dan bottom line minimum sama dengan tahun lalu. Soal utang untuk modal  kerja itu biasa, Bisnis ini butuh skala ekonomi besar, karena itu modal kerja harus ekstensif," katanya.

Diungkapkannya, untuk mencapai target yang ditetapkan perseroan menyiapkan belanja modal  sekitar  Rp 33,75  miliar atau tumbuh 25% dibandingkan tahun lalu sekitar Rp 35 miliar. "Nanti kita mau tambah toko, tetapi ada juga toko yang ditutup karena kurang pengunjung," pungkasnya.(id)