Bikin Andromax di Indonesia, Smartfren Berunding dengan Tiga Manufaktur

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) serius ingin membuat smartphone Andromax yang selama ini diimpor di Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, pemilik kode saham FREN ini kabarnya tengah berunding secara serius dengan tiga manufaktur yakni Haier, Hisense, dan Evercoss.

“Kita terus berunding dengan manufaktur sembari menunggu insentif nyata dari pemerintah jika Andromax di buat di Indonesia,” ungkap Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim, kemarin.

Konsep yang tengah dimatangkan adalah design dan rekayasa ponsel oleh Smartfren, kemudian vendor China membuat prototype. Selanjutnya, uji operasi dan kualitas oleh Smartfren, setelah lulus type approval perseroan akan impor dalam bentuk modular atau komponen unit yang vendor bersedia, kemudian diproduksi di Indonesia oleh partner lokal.

"Kita cenderung mencari partner yang memiliki fasilitas manufaktur. Nanti tidak semua komponen harus diimpor, soalnya baterai, casing, itu sudah ada produk lokal," katanya.

Sayangnya, Pria yang akrab disapa DTI ini enggan untuk menginformasikan tenggat waktu negosiasi dengan pihak manufaktur untuk merealisasikan niatnya membuat Andromax di tanah air. “Target realisasi belum ada, tetapi kami punya kepentingan ini harus jalan karena kita tiap tahun impor smartphone lumayan besar,” katanya.

Sekadar catatan, tahun ini Smartfren menginginkan adanya torehan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) positif. Perseroan baru saja  mendapat tambahan pinjaman dana segar dari perusahaan finansial dari Singapura First Anglo Financial Pte Ltd, sejak perjanjian kesepakatan pada 12 November 2013 lalu. 

Sebelumnya, kedua belah pihak menyepakati pemberian asilitas pinjaman kepada perusahaan halo-halo ini sebesar maksimal US$ 90 juta dalam jangka waktu maksimal 24 bulan.

Jumlah fasilitas pemberian kredit itu diperbesar, sehingga FREN mendapat tambahan pinjaman kredit menjadi US$ 120 juta pada 16 April kemarin.(id)