Diprediksi Runtuh, PC di Indonesia Tetap Berkibar

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Diprediksi akan runtuh di pasar global penjualannya sepanjang 2014, produk Personal Computer (PC) ternyata masih berkibar di Indonesia.

Setidaknya itulah kalkulasi dari  Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) yang memperkirakan  pasar  PC di tanah air akan tumbuh sekitar 30% pada tahun ini baik secara volume maupun  value.

Apkomindo memprediksi  penjualan notebook akan tumbuh minimal 20% dan maksimal 27% di tahun ini.”Depresiasi rupiah tak akan menganggu penjualan PC, adanya Pemilu dan harga jual kian murah tetap akan mendorong penjualan produk kategori PC,” ungkap Ketua Apkomindo Hidayat Tjokrodjojo, belum lama ini.  

Berdasarkan  laporan  International Data Corporation (IDC),  Asus berada di peringkat pertama di industri mobile computing Indonesia sepanjang 2013 dengan menguasai  pangsa pasar  sekitara 25,4%. Sementara di kuartal IV 2013, Asus mencatat pangsa pasar 26,1%.

Data IDC, pada 2013 Asus memasarkan 894.691 unit PC di Indonesia. Jumlah tersebut  lebih tinggi di atas 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara total, IDC mencatat pada periode Januari - Desember 2013, terdapat penjualan sebanyak 3.522.765 unit portable PC di Indonesia.

IDC memperkirakan nilai belanja produk teknologi informasi (TI) Indonesia mencapai US$ 16,4 miliar pada 2014, yang dialokasikan untuk hardware, software, dan services. Jumlah ini naik 12,5% dibanding estimasi belanja tahun lalu.

Pada 2014, kontribusi terbesar belanja TI masih dari hardware, yakni sekitar US$ 14,2 miliar. Disusul produk solusi & services sebesar US$ 1,4 miliar dan produk software sebesar US$ 700 juta.  

Dari sisi segmen pengguna, segmen konsumen berkontribusi terbesar terhadap belanja TI, yakni US$ 7,8 miliar. Disusul segmen komunikasi dan media mencapai US$ 3,99 miliar. Segmen banking, finance, dan asuransi  sekitar US$ 1,3 miliar.

Sementara segmen manufacturing diperkirakan melakukan belanja TI sebesar US$ 1,1 miliar. Segmen ritel dan services diperkirakan sebesar US$ 600 juta dan segmen pemerintah mencapai US$ 686 juta.(ak)