Penjualan Seret, BlackBerry Terus Merugi

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – BlackBerry masih belum bisa bangkit dari kubangan kerugian hingga kuartal ketiga tahun fiskal 2014.

Dalam rilis perseroan disebutkan di periode tersebut kerugian masih menghantui sebesar US$ 4,4 miliar hanya dalam tiga bulan.Nilai kerugian ini empat kali lebih tinggi dari sebelumnya.

Pemicu dalamnya kerugian karena pendapatan yang diraih di periode itu hanya US$ 1,19 miliar dimana selama tiga bulan hanya terjual 1,9 juta unit Blackberry baru. Jika dilihat, pasar BlackBerry masih kuat di Amerika Bagian Utara yakni meraih penjualan sebesar US$ 340 juta dan Eropa, Timur Tengah,  Afrika sebesar  (US$ 549 juta).

BlackBerry hanya menjual 1,9 juta handset pada kuartal tersebut. Sejak diluncurkan pada Januari, hanya 4,6 juta perangkat berbasis BlackBerry 10 yang terjual, kurang dari setengah dari total penjualan. Sementara perusahaan menjual 3,2 juta smartphone berbasis BlackBerry 7.

Pada September lalu, BlackBerry memutus hubungan kerja 4.500 dengan karyawan karena merugi sebesar US$965 juta pada kuartal kedua 2013.

Gandeng Foxconn
Walau kinerja terus memburuk, Direktur BlackBerry John Chen menegaskan perusahaannya masih hidup.  

Salah satu strategi yang disiapkan adalah  mengumumkan kemitraan selama lima tahun dengan Foxconn.Fokus awal kemitraan ini adalah menggarap pasar Indonesia dan negara berkembang lain yang ditargetkan pada awal 2014.

Foxconn akan memproduksi produk-produk BlackBerry melalui fasilitas yang ada di Indonesia dan Meksiko. BlackBerry akan memiliki seluruh hak kekayaan intelektual serta jaminan kualitas produk perangkat.
 
Ini adalah langkah drastis diambil BlackBerry yang selama bertahun-tahun bangga atas produksi ponsel sendiri. Kesepakatan itu mampu memangkas biaya produksi dan mencegah inventory gluts yang melanda BlackBerry selama ini.

Kabarnya pada April 2014 akan keluar smartphone dengan kode Jakarta berbasis sistem operasi BlackBerry 10 dengan harga terjangkau. Di Asia Pasifik sendiri pada kuartal ketiga tahun fiskal 2014, BlackBerry hanya mendapatkan pendapatan sekitar US$ 169 juta.

"Kemitraan ini menunjukkan komitmen jangka panjang BlackBerry terhadap pasar perangkat dan tekad kami untuk terus menjadi pemimpin dalam inovasi dan solusi mobile end-to-end yang aman," kata John.
 
"Foxconn sangat optimis terhadap kesuksesan kemitraan strategis ini dimana bersama-sama akan mengembangkan serta memproduksi perangkat baru BlackBerry di Indonesia maupun Meksiko untuk di pasar baru dan yang telah ada," tambah Founder and Chairman Foxconn Terry Gou.(ss)