Internux Hadirkan 4G, First Media Segera Menyusul

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA – Berbahagialah para pengguna internet yang berada di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Pasalnya, setelah Internux menghadirkan layanan berbasis time duplex-long term evolution (TD-LTE) atau 4G LTE bulan ini, PT First Media Tbk (KBLV) akan segera menyusul.

"Kami tetap ingin tahun ini bisa meluncurkan TDD LTE. Pasalnya, sekarang  belum dikantongi izin komersial. Kita lihat saja nanti,” ungkap  Direktur First Media Dicky Moechtar disela-sela peluncuran produk Bolt! Milik Internux di Jakarta, kemarin.

Diungkapkannya, perseroan telah menyiapkan dana sekitar US$ 200 juta untuk menggelar TDD LTE dengan dukungan  1.500 BTS. Vendor yang ditunjuk adalah Huawei yang juga memberikan fasilitas vendor financing.

"Sebagian besar sudah terserap untuk belanja infrastruktur LTE. Dana tersebut kan dialokasikan secara bertahap, jadi penggunaannya juga dipakai bertahap," ujarnya.
 
Dikatakannya, saat ini layanan mobile broadband milik perseroan dengan merek Sitra Wimax sedang menunggu proses Uji Laik Operasi (ULO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Potensial
Lebih lanjut Dicky mengungkapkan, pasar TDD LTE di Indonesia lumayan besar, sedangkan dari sisi teknologi tak kalah dengan Frequency Division Duplex LTE (FDD LTE) yang banyak diusung oleh pemain berbasis GSM.

“Operator di dunia itu banyak yang pindah dari FDD LTE ke TDD LTE. Kalau pemerintah akhirnya buka FDD LTE, persaingan memang akan ketat. Tinggal kita sebagai pemain TDD LTE pintar-pintar menyusun produk dan membidik segmen pasar,” katanya.

Diyakininya, teknologi TDD LTE tak akan bernasib sama dengan worldwide interoperability for microwave access (WiMax) yang diusung oleh perseroan sebelumnya karena ekosistemnya lebih matang.

“Sebenarnya WiMax itu bagus tetapi ekosistemnya belum matang. Apalagi sekarang masyarakat sudah keranjingan akses data dan aplikasi,” pungkasnya.  

First Media sebelumnya menghentikan sementara layanan internet cepat berbasis  WiMax pada 7 Juni lalu. Layanan WiMax berada di spektrum 2,3 GigaHertz (GHz) sejak 2011.

Perseroan memiliki hubungan khusus dengan Internux karena melakukan Strategic Alliance Agreement (SAA) yang ditandatangani pada 23 Oktober 2013. Diantara kesepakatan tersebut adalah  Network Support Agreement (NSA) yang mengatur dukungan jaringan tetap lokal milik First Media yang dilakukan Internux.

Internux sudah meluncurkan layanan 4G LTE dengan dukungan investasi sekitar US$ 550 juta diantaranya untuk membangun sekitar 1.500 BTS. Sebuah jumlah BTS yang kebetulan sama dengan rencana First Media.  

"Dengan Internux kami memberikan dukungan berupa expertise penyelenggaraan layanan, fasilitas data center, backbone, dan penyewaan menara telekomunikasi. Itu saja," terang Dicky.(ct)