Rangsang Isi Ulang, Esia Tebar Uang Tunai

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memberikan insentif berupa uang tunai bagi pelanggan esia yang melakukan isi ulang mencapai Rp 50 ribu dalam satu hari.

Dikutip dari rilis perseroan, program ini berlangsung selama 21 hari , pada 10 – 30 November 2013. Pelanggan yang melakukan isi ulang pulsa esia dalam 1 hari (selama periode program) mencapai minimal Rp 50 ribu memiliki kesempatan memenangkan undian uang tunai Rp 1,5 juta untuk 200 orang pemenang.

Program isi ulang Rp 50 ribu ini berlaku untuk semua bentuk isi ulang seperti voucher fisik, elektronik misalnya pengisian pulsa melalui ATM dan isi esia. Sedangkan pengundian akan dilangsungkan pada tanggal 6 Desember 2013 dan akan diumumkan pada tanggal 9 Desember 2013.

“Program isi ulang ini diadakan kembali sebagai bentuk rasa terima kasih kepada pelanggan karena telah menjadi pelanggan setia esia. Semua pelanggan prabayar Esia yang masih aktif akan otomatis mengikuti kesempatan ini setiap melakukan isi ulang Rp 50 ribu dalam 1 hari,” ungkap Director & Chief Marketing Officer Bakrie Telecom   Eka Anwar.

Dijelaskannya, perhitungan akumulasi dalam program ini adalah ketika pelanggan melakukan isi ulang sebesar Rp 50 ribu, kemudian di hari yang sama isi ulang lagi sebesar Rp 50 ribu, maka total Isi ulang sebesar Rp 100 ribu, pelanggan akan mendapatkan 2 poin undian untuk memenangkan undian berhadiah.

Apabila isi ulang pelanggan telah mencapai minimum Rp 50 ribu, pelanggan akan mendapatkan SMS notifikasi yang menginformasikan pelanggan telah mendapat 1 poin dan berlaku kelipatan.

Sekadar diketahui, Bakrie Telecom  kembali dalam tekanan keuangan karena Pada 7 November lalu  terlambat membayar kupon bunga yang harusnya dibayar senilai Rp 218 miliar. Kupon tersebut merupakan bagian dari obligasi perseroan senilai Rp 3,8 triliun yang jatuh tempo Mei 2015.

Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat perseroan dari CCC menjadi CC. Lembaga pemeringkat internasional itu juga memangkas rating BTEL di wilayah Asia Tenggara dari AXCCC jadi AXCC.

Surat utang Bakrie Telecom Pte Ltd pun tak luput dari aksi pemotongan peringkat S&P, dari CCC menjadi CC. S&P lantas memberi prospek (outlook) negative bagi emiten ini.

Hal yang sama dilakukan  Fitch Ratings yang menurunkan peringkat obligasi anak usaha Grup Bakrie itu dari C menjadi CC.

Bakrie Telecom sendiri Per September 2013 membukukan kerugian bersih  naik menjadi Rp 1,52 triliun, daripada periode yang sama tahun 2012 di posisi Rp 988,25 miliar. Sementara dana kas dan setara kas milik BTEL hanya sebanyak Rp 115,21 miliar. Sedangkan pelanggan yang dimiliki sebanyak 11,4 juta nomor.(ct)