Layanan Telkom Delima Banjir Peminat di Hong Kong

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengklaim layanan Delivery Money Access (Delima) hasil kerjasama dengan Chandra Remittance  yang baru diluncurkan pada pertengahan September  lalu banjir  peminat di Hong Kong.

“Belum sebulan Delima menggebrak pasar Hong Kong, peminatnya sudah tinggi. Transaksi kami belum sebulan sudah Rp 5 miliar dimana ada tiga ribu transaksi dengan rata-rata per orang itu sekitar Rp 2 juta,” ungkap Business & Services Director  Finnet Indonesia (Finnet) Niam Dzikri di Jakarta, belum lama ini.

Sekadar catatan, Telkom menggunakan Finnet Indonesia selaku anak perusahaan yang menyelenggarakan bisnis bill payments, remittance dan e-money untuk ekspansi ke Hong Kong.

Finnet Indonesia  di Hong Kong menggandeng  Chandra Remittance.  Kerjasama keduanya menjadikan Chandra Remittance yang mempunyai 17 kantor cabang dan 58 agen saat ini sudah dapat bertransaksi dengan sekitar 40 ribu Agen Delima di seluruh Indonesia dan bank-bank yang ada di Indonesia.

Delima memiliki layanan kirim-terima uang buat masyarakat yang belum memiliki rekening bank (un-bankable), selain itu juga ada fitur pembayaran atau yang dikenal dengan istilah Payment Point Online Banking (PPOB).

Diungkapkan Niam, perseroan belum mengoptimalkan  sumber pendapatan dari melayani transaksi remitansi. “Saat ini kita hanya mengandalkan dari fee sebesar Rp 12.500 per transaksi. Padahal itu masih ada sumber pendapatan lainnya yakni  dari selisih kurs, ini belum kita mainkan,” ungkapnya.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengungkapkan,  di Hong Kong Delima ditargetkan bisa meraih 30% pangsa pasar remitansi Tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan nilai transaksi sekitar Rp 1 triliun dimana revenue yang diperoleh Telkom sebesar Rp 3 miliar.       

Ekspansi Malaysia
Lebih lanjut Awal mengungkapkan, perseroan tetap akan melakukan ekspansi layanan Delima ke Malaysia walau komersialisasi Kartu AS 2 in 1 yang berbasis Mobile Virtual Network Operator (MVNO) milik Telin Malaysia  masih tertunda.

“Delima tetap akan ke Malaysia. Ini kan beda produk dengan Kartu AS 2 in 1. Nanti Telin Malaysia tetap menjadi representatif Telkom di Malaysia untuk Delima. Bisnis remitansi di Malaysia ini lumayan menjanjikan karena ada  sekitar  RM 200 - RM 300 per transaksi,” katanya.

Ditargetkannya,  ekspansi Delima ke Malaysia bisa terealisasi pada November mendatang. Saat ini Bank Tabungan Negara (BTN) telah digandeng. BTN sendiri di Malaysia didukung oleh  Bank Simpanan National (BSN).

“Saat ini, kami masih tahap pengembangan aplikasi dan bernegosiasi dengan mitra lokal. Mudah-mudahan November bisa jalan di Malaysia," katanya.    

Selain ke Hong Kong dan Malaysia, Telkom juga berencana melebarkan bisnis remitansinya ke Arab Saudi dan Taiwan hingga akhir tahun ini. Di Arab Saudi rencananya Telkom akan menggandeng Al-Lama Group.

Total jumlah pengiriman uang dari para TKI di empat negara, yakni Hong Kong, Malaysia, Arab Saudi, dan Taiwan rata-rata bisa Rp 60 triliun per tahun atau 80% dari total bisnis pengiriman uang internasional ke Indonesia yang sekitar Rp 80 triliun per tahun.(id)