Akuisisi Axis, Pangsa Pasar XL akan Lampaui Indosat

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) –  Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memperkirakan pangsa pasar XL secara pendapatan akan melesat di industri seluler nasional pasca mengakuisisi Axis.

Dalam rilisnya Associate Director Fitch Ratings Nitin Soni memperkirakan jika akuisisi mulus maka pangsa pasar pendapatan XL yang tadinya di posisi 19% naik menjadi 22%.
 
Hal ini berarti XL menyalip Indosat yang selama ini menguasai pangsa pasar secara pendapatan sebesar 18%.

XL juga akan memiliki keuntungan di sisi frekuensi dengan ada tambahan sekitar 15 MHz di 1.800 MHz dan 10 MHz di 2,1 GHz. Pasca akuisisi Axis, kepemilikan frekuensi XL menjadi kian dekat dengan Indosat yakni 55 MHz, dan menempel ketat Telkom (60 MHz).

Belum lagi tambahan 14 juta pelanggan Axis yang bisa mendatangkan pendapatan sekitar  US$ 260 juta dan penghematan di sisi belanja modal dan operasional sekitar  US$ 800 juta.

Fitch juga menyakini aksi akuisisi ini tak akan mempengaruhi peringkat XL (BBB/Stable) walau dalam mengakuisisi Axis memilih skema berutang.
Pasalnya, nilai utang sebesar US$ 865 juta untuk mengakuisisi Axis tak sebanding dengan keuntungan yang didapat.  

Menurut XL, utang/EBITDA naik kurang dari 2x (akhir - Juni 2013 : 1,9 x), dan pasca transaksi, perusahaan akan memiliki profil deleveraging yang kuat.

XL mendanai sebagian akuisisi melalui pinjaman pemegang saham, dan juga dari induk, Axiata Group Berhad (Axiata). Fitch percaya, bahwa EBITDA tahunan XL sekitar US$ 850 juta – US$ 900 juta. Menurut Fitch, peringkat BBB berkaitan erat dengan peran Axiata sebagai induk yang memiliki komitmen atas akuisisi yang dilakukan XL tersebut.

Fitch berpendapat, nantinya industri telekomunikasi di Indonesia akan melakukan konsolidasi lagi.  Diproyeksikan, dalam jangka menengah, jumlah operator telekomunikasi turun menjadi empat atau lima, dari 10 operator yang beroperasi sekarang.

Saat ini, ada enam operator yang memiliki kerugian EBITDA dan berusaha meraih pangsa pasar agar bisa memperkuat bisnisnya. Sementara itu, operator CDMA dianggap perlu melakukan konsolidasi agar bisa mengimbangi perbedaan tarif layanan dengan operator GSM.

Sebelumnya, banyak kalangan menilai aksi akuisisi Axis oleh XL memang menguntungkan tidak hanya secara langkah ke depan tetapi dari nilai uang yang dikeluarkan.

Pasalnya, nilai Axis di bawah akuisisi perusahaan aplikasi seperti  Instagram dan Tumblr  yang menembus US$ 1 miliar.
 
Belum lagi jika dibandingkan dengan aksi Verizon Communications yang mengakuisisi 45% saham Vodafone dimana harus merogoh kocek US$ 130 miliar atau sekitar Rp 1.428 triliun.(ct)