Perjudian BlackBerry di BBM Lintas Platform

Ilustrasi (CrackBerry)

BlackBerry pada Kamis (19/9) lalu telah mengumumkan niatnya untuk membawa BlackBerry Messenger (BBM) ke platform Android dan iOS mulai 21 September 2013.

Dalam rencana yang dirancang, pengguna Android bisa mengunduh aplikasi yang menjadi andalan BlackBerry itu  mulai pukul 18.00 wib pada 21 September 2013 dan untuk iPhone bisa diunduh enam jam kemudian atau Minggu, 22 September mulai 00.01 WIB.

Sayangnya, rencana tak berjalan mulus.Aksi ini terpaksa ditunda karena masalah teknis. Padahal, dari sisi respons masyarakat hanya dalam hitungan 8 jam  1,1 juta pengguna mengunduh aplikasi tak resmi yang ada di Google Play.

Sedangkan bagi pengguna iPhone, masih bisa menikmati BBM walau aplikasinya sudah ditarik dari toko aplikasi. Sejauh ini belum ada pengumuman lanjutan kapan pastinya BBM lintas platform ini bisa dinikmati pengguna.

Penyelamat
Banyak kalangan beranggapan aksi BlackBerry membawa BBM keluar dari perangkatnya sebagai langkah penyelamatan bagi perseroan di masa depan.
 
Sekadar diketahui, BlackBerry pada 2012 mencatatkan kerugian US$ 646 juta lantaran pendapatannya turun 40% menjadi $11 miliar.
 
Tahun ini situasinya tak jauh beda. BlackBerry kehilangan empat juta pengguna dan mencetak kerugian US$ 84 juta di kuartal I.

Di  kuartal kedua BlackBerry memprediksi akan mengalami kerugian sekitar  US$ 950 juta hingga  US$ 995 juta. Sedangkan pendapatan diprediksi  sekitar U $1,6 miliar. Di periode kuartal kedua terjual 5,9 juta unit perangkat dimana 3,7 juta unit adalah BlackBerry dengan sistem operasi  BlackBerry.

Kerugian diderita karena perangkat BlackBerry 10 yang diandalkan ternyata tak mampu bersaing di pasar smartphone global. Rencananya di segmen perangkat, BlackBerry akan menanbah produk dengan harga terjangkau dan mengurangi  lini harga premium agar dianggap lebih pro konsumen.

Angka-angka diatas menunjukkan sinyal mulai berakhirnya kejayaan BlackBerry di sisi perangkat karena  terlambat menggunakan teknologi layar sentuh,  terlalu fokus pada pembuatan produk PlayBook dan tertundanya peluncuran BlackBerry 10 hingga tahun 2013.

Secara obyektif, langkah BlackBerry membawa BBM lintas platform pun sebenarnya bisa dikatakan sebagai perjudian. Pasalnya, selama ini kontributor pendapatan terbesar bagi perseroan dari penjualan perangkat, bukan di layanan.

Hal yang membuat petinggi BlackBerry berani mengambil langkah ini sepertinya tergiur dengan nilai bisnis instant messenger jika melihat pendapatan yang diraup WhatsApp, KakaoTalk, LINE, dan lainnya.

Sayangnya, langkah ini sepertinya tak didukung infrastruktur yang matang sehingga berujung pada impresi pertama yang mengecewakan bagi calon pelanggan.

Jika seperti ini, akankah perjudian BlackBerry berhasil? kita tunggu saja.
 
@IndoTelko