XL Optimistis Menjadi Layanan Pilihan di APEC 2013

Ongki Kurniawan (kanan) dan Agus Simorangkir (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) optimistis menjadi pilihan utama bagi peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali, pada 1-8 Oktober mendatang di tengah persaingan yang keras mengingat dua pemain besar, juga menjadi Telco Partner untuk ajang bergengsi tersebut.

Dua operator yang juga menjadi Telco Partner adalah Telkom Group dan Indosat. Bahkan, keduanya juga memberikan solusi korporasi bukan hanya ke retail di ajang tersebut.

“Kami adalah penguasa pasar seluler di Bali dengan sekitar 3 juta pelanggan. Kita menguasai sekitar 40% pangsa pasar. Wajar kita optimistis menjadi pilihan utama di tengah persaingan dengan operator lainnya kala APEC nanti,” ungkap Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan, kemarin.
 
Diungkapkannya, perseroan telah melakukan persiapan sejak empat bulan lalu dan sekarang telah mencapai 90% guna menjamin layanan telekomunikasi berjalan lancar tanpa terputus.

“Serat optik kita bikin tiga cincin. Selain itu kita tambah sewa lagi ke Icon+ sekitar 10 GB,” katanya.

Saat ini XL memiliki serat optik dari Bali menuju Jawa, Bali-Lombok-Sulawesi, serta dua lapis ring di Pulau Bali (ring di Kota Denpasar dan Kuta) sepanjang 1082 km dengan Kapasitas 180 GB per detik.

Sedangkan dari sisi akses, XL memberikan perhatian serius untuk BTS di area Nusa Dua sebagai tempat konferensi yang terdiri dari 45 BTS 2G dan 51 BTS 3G. XL sudah membangun sekitar dua ribu BTS di Bali, dan tambahan 200 BTS baru tahun ini.

Secara kalkulasi, membangun serat optik per kilometer membutuhkan investasi sekitar Rp 90 juta. Sedangkan harga sewa kapasitas serat optik Jakarta-Bali per 1 GB sekitar Rp 700 juta per bulan. Sementara investasi lengkap satu BTS sekitar US$ 100 ribu. Sedangkan untuk Radio dan antena sekitar US$ 60 ribu. Hal ini berarti XL mengeluarkan investasi lumayan besar untuk menjadi pilihan utama di APEC 2013 ini.
 
Vice President Project Management Office XL Agus Simorangkir menambahkan perseroan juga menyiapkan  fitur untuk interlokal yang menjamin roaming akan dilakukan dengan mulus.

“Kami yakin kalau sekelas delegasi itu tidak akan ganti nomor. Mereka pasti pakai nomor dari negaranya. Nah, biasanya operator dari negaranya akan mengarahkan ke mitra roaming lokal agar tak terjadi billing shock. Kekuatan kita di banyaknya mitra roaming internasional,” katanya.(id)