LEN Masih Bergairah

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Di tengah isu akan dikonsolidasikan dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti), PT Len Industri masih bergairah untuk mengembangkan produk.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki sejumlah rencana strategis untuk bertahan di bisnis Teknologi Industri (TI) Indonesia.

“Kami berencana memasarkan produk pemancar televisi digital dalam waktu dekat ini, namun masih menunggu peraturan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika,” kata Humas Len Boby Sumarsono, kemarin.

Diungkapkannya, untuk mengembangkan pemancar tv digital, perusahaan telah menganggarkan investasi sekitar Rp 4-5 miliar. Dananya diperoleh dari kas internal. Saat ini, perusahaan telah melakukan uji coba atas pemancar tv digital, namun belum dapat dipasarkan.

Nantinya, perusahaan akan memasarkan pemancar tv digital itu ke seluruh perusahaan televisi di Indonesia walau pangsa pasarnya kecil. Ia mengakui, ada sekitar enam perusahaan lokal yang menjadi kompetitor Len.

Tak hanya itu,  Len Industri juga  tengah menyelesaikan pengerjaan pemasangan Sistem Interlocking Land (SIL) versi 2 pada 56 stasiun kereta api lintas utara mulai dari Cirebon sampai Surabaya. SIL ini sendiri merupakan alat yang berfungsi untuk memproses persinyalan kereta api.

Total nilai kontrak dari proyek ini mencapai Rp 1,8 triliun didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan merupakan kerjasama dengan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Hingga saat ini, pengerjaan yang sudah dilakukan mulai dari Cirebon hingga Pekalongan seperti di Stasiun Rujakan, Stasiun Waruduwur, Stasiun Babakan, Stasiun Losari, Stasiun Tanjung dan Stasiun Brebes.

Nilai pembangunan 1 stasiun menelan biaya Rp 35 miliar. Targetnya pada bulan Juni 2014 semua alat di stasiun-stasiun tersebut telah terpasang. Sehingga pada Juli bisa dilakukan pengetesan dan Agustus tahun depan telah bisa beroperasi.

Masih untuk transportasi darat, BUMN ini berharap adanya perluasan penggunaan aplikasi sistem pendataan lalu lintas (automatic traffic counting system/ATCS) pada periode angkutan Lebaran tahun depan.

Pasalnya, aplikasi ATCS yang dimiliki LEN itu, mampu menyediakan data-data yang akurat dalam perhitungan pergerakan pemudik secara online.(ss)