Electronic City Bidik Pertumbuhan Omzet Rp 2,15 triliun

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Electronic City Tbk (ECII) menargetkan omzet sekitar Rp 2,15 triliun pada akhir 2013 atau tumbuh 50% dibandingkan 2012 sebesar  Rp 1,43 triliun.

“Tahun lalu kami memiliki 23 gerai. Tahun ini dengan adanya dana dari Initial Public Offering (IPO) kita akan tambah 30 gerai. Ini akan signifikan menaikkan omzet,” ungkap Direktur Komersial Electronic City  Fery Wiraatmadja, kemarin.

Diungkapkannya, sepanjang semester I/2013 perseroan  telah merealisasikan 16 outlet baru dan sisanya  pada semester kedua tahun ini.

Secara keseluruhan ekspansi pengembangan 30 unit gerai baru tersebut diestimasi menyerap belanja modal  sebesar Rp200 miliar. Belanja modal Rp 200 miliar  belum termasuk akuisi lahan untuk pembangunan gerai serta pengembangan bangunan toko Electronic City yang berdiri sendiri. Total  belanja modal yang disiapkan perseroan pada tahun ini sebesar Rp1,01 triliun, naik  dibandingkan dengan  tahun lalu Rp 78 miliar.

Pada tahun lalu keuntungan perseroan sebesar Rp 125 miliar atau setara dengan margin pendapatan bersih sebesar 8,7%.
 
Genjot Ramadan
Diungkapkannya, selain menambah gerai, momentum lain untuk mendongkrak pendapatan adalah bulan Ramadan yang biasanya penjualan akan  30% dibandingkan hari biasanya.

"Jelang lebaran permintaan barang meningkat 20-30%. Barang yang banyak dibeli seperti, produk home appliances, audio dan video, serta home appliances," katanya.

Dijelaskannya,  peningkatan penjualan di saat menjelang lebaran membuat kontribusi ke pendapatan secara keseluruhan tahun ini, sebesar 12%.

"Permintaan barang elektronik dalam tiga tahun ke depan diperkirakan tumbuh 10%. Kami  memimpin pasar peritel modern elektronik dengan pangsa pasar 41,5%," katanya.
 
Diserap Asing

Pada kesempatan sama,  Direktur Danareksa Sekuritas Iman Hilmansyah mengungkapkan, IPO dari  Electronic City banyak diserap investor asing dengan porsi hingga 70%. Danareksa adalah  penjamin emisi dari aksi korporasi Electronic City untuk melantai ke bursa saham.
 
"Terjadi oversubscribed di mana sebagian besar penawaran dari institusi. Komposisi asing mencapai 70% sementara sisanya berasal investor lokal," ujarnya.
 
Sekadar diketahui, Electronic City  melepas saham sebanyak 333,33 juta saham atau setara dengan 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dari IPO itu, perseroan meraih dana segar sebesar Rp1,34 triliun.

Perseroan mengalokasikan 88% dari total dana hasil IPO untuk untuk pengembangan toko perusahaan termasuk akuisisi lahan untuk toko baru, pengembangan EC Store, renovasi toko, dan kebutuhan perseroan lainnya. Sisanya 12% akan digunakan untuk melunasi pinjaman dari bank. Sehari beraksi di bursa, saham dengan kode  ECCI ini  ditutup melemah 6,17% ke level Rp3.800 per saham.(id)