JAKARTA (IndoTelko) – Nokia akan menjadi pembeli 50% saham milik Siemens AG di perusahaan patungan Nokia Siemens Network (NSN) senilai US$2,2 miliar atau setara Rp 21,7 triliun.
Dikutip dari Engadget (1/7), Nokia rencananya akan membayar sekitar US$ 1,56 juta untuk 50% saham Siemens di NSN dengan sisanya sebagai pinjaman ke Siemens setahun setelah kesepakatan selesai.
“Perseroan tidak berencana untuk mengintegrasikan NSN. Peluang untuk mencari mitra strategis terbuka,” ungkap Chief Executive Officer Stephen Elop.
Sekadar diketahui, perusahaan patungan tersebut dibangun pada 2007 dan masa kerjasama berakhir pada tahun ini. Siemens pun tak berencana untuk memperpanjang kerjasama dan tetap memegang saham perusahaan itu.
Aksi Nokia memperkuat kepemilikan di NSN tak bisa dilepaskan dari niat perseroan untuk memperkuat diri di ekosistem nirkabel terutama smartphone. Sementara Siemens kabarnya tengah berusaha untuk keluar dari manufaktur nirkabel guna fokus pada peralatan energi, kesehatan dan proyek infrastruktur.
NSN akan bermarkas di Espoo, Finlandia, dan Rajeev Suri akan terus memimpin perseroan. Nokia dan Siemens yang berbasis di Munich berharap dapat menyelesaikan kesepakatan dalam kuartal saat ini. NSN selama 2012 mendapatkan pendapatan sebesar US$ 18,03 miliar.
Nokia sendiri belum lama ini bersama Huawei Technologies dan ZTE lolos dari tudingan melanggar hak paten teknologi 3G milik InterDigital.
Paten tersebut meliputi pemeliharaan daya dan sistem yang memastikan data sampai ke penerima yang benar.
InterDigital sebelumnya meminta International Trade Commission AS (ITC) melarang perangkat mobile yang mengandung teknologi 3G milik ketiga perusahaan itu beredar di Amerika Serikat. Meski sejumlah negara mulai beralih ke 4G, teknologi 3G masih banyak digunakan.
Di Indonesia sendiri NSN masih menjadi vendor yang digunakan operator untuk pengembangan jaringannya. Indosat menggunakan solusi NSN untuk modernisasi BTS-nya tahun ini. Telkomsel juga menggunakan solusi NSN untuk ekspansi jaringannya pada tahun lalu.((ss)