NewsLoop Rambah Pasar Indonesia

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (indoTelko) –  NewsLoop resmi masuk pasar Indonesia dengan menggandeng Telkomsel sebagai operator dan beberapa media lokal menjadi mitra.
 
NewsLoop adalah aplikasi yang menawarkan koleksi gabungan berbagai konten lokal dan internasional. Dilengkapi lebih dari 400 penyedia konten dalam 30 pilihan kategori berita dan gaya hidup yang berbeda, menjadikan NewsLoop sebagai perpustakaan berita nasional, internasional serta panduan gaya hidup terbesar dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat akan informasi.

NewsLoop pertama kali memulai debut dengan meluncurkan aplikasi versi iPad pada Juli 2012, iPhone Oktober 2012, dan Android pada 16 Mei 2013. Untuk versi Android, aplikasi gratis ini kompatibel di perangkat dengan OS Android minimal 4.0 Ice Cream Sandwich.

"Indonesia saat ini merupakan pasar berkembang yang tumbuh dengan cepat dan kami yakin  dengan pertumbuhan  pengguna smartphone di Indonesia menjadikan negara ini potensial bagi aplikasi ini,” kata   Director of NewsLoop Alex Fenby di Jakarta, Selasa (4/6).

Menurut Alex, aplikasi NewsLoop bisa menjadi penghubung media lokal dan media internasional. Sehingga dalam satu aplikasi, pengguna bisa mengakses berbagai berita dari ratusan penerbit di seluruh dunia.

Pengguna NewsLoop tidak hanya bisa lebih mudah membaca aplikasi, tapi juga bisa berbagi artikel melalui email, SMS, dan berbagai jejaring sosial. Adapun salah satu fitur utama NewsLoop ialah NewsLoop's intelligent algorithm yang memungkinkan pengguna untuk menerima konten sesuai dengan keinginan pribadi mereka.
 
Aplikasi yang telah tersedia dalam versi Singapura, Indonesia, dan Australia itu berencana untuk melakukan ekspansi ke pasar lain. Aplikasi ini tak bisa dilepaskan dari SingTel yang membesutnya pertama kali di Singapura.

Head of Digital Advertising Group Telkomsel Adrian Suherman, mengharapkan, kehadiran NewsLoop bisa menjadi nilai tambah bagi penggunanya. “Kami memiliki 50 juta pengguna data, sebanyak 25 juta adalah pengguna smartphone. Aplikasi ini bisa menjadi nilai tambah bagi mereka,” katanya.

Secara terpisah, praktisi telematika Teguh Prasetya mengatakan, jumlah pengguna Internet di Indonesia yang mencapai 63 juta menjadi  sasaran empuk untuk bisnis media online dan ekosistemnya.

“Pengguna bisa menghabiskan 35 jam per pekan untuk mengakses internet. Ini setara dengan mengakses internet sekitar 5 jam per hari. Umumnya konten yang dicari itu informasi, karena itu wajar ekosistem media online banyak masuk ke Indonesia,” jelasnya.
 
Ditambah lagi, lanjutnya, nilai bisnis iklan digital di Indonesia tahun ini mencapai  Rp 3,7 triliun naik dari tahun lalu yang Rp 2,14 triliun. “Kue yang sedang tumbuh ini ingin dicicipi oleh ekosistem media online,” katanya.(ss)