JAKARTA (IndoTelko) – Pasar e-Tourism atau perdagangan online yang fokus menggarap pasar pariwisata dinilai menjanjikan karena kelas menegah terus meningkat dan arus wisatawan asing terus berdatangan ke Indonesia.
“Segmen e-Tourism ini menjanjikan digarap e-commerce Indonesia. Bayangkan, pada 2011 itu industri pariwisata menyumbang US$ 24,3 miliar ke negara. Apalagi jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) terus naik. Wisman ini potensi pasarnya besar, mereka lebih banyak menghabiskan uang kala berlibur,” ungkap Ketua Masyarakat Industri Teknologi dan Komunikasi Informasi Indonesia (MIKTI) Indra Utoyo.
Diungkapkannya, mengutip data dari Frost & Sullivan pasar teknologi informasi untuk sektor pariwisata lumayan menggiurkan. Diperkirakan nilainya sekitar Rp 486 miliar. Pasar terbesar dimiliki Booking Portal & M Application sebessar Rp 430,061 miliar, ICT Services Bundle (Rp 45,54 miliar), dan e-directory 9Rp 11 miliar).
“Pemain lokal sudah banyak di booking portal dan situs informasi. Tetapi untuk Global Distribution System (GDS) dan online reservation itu dikuasai asing. Peluang terbuka jika ada investor besar di Indonesia yang bisa menyediakan super portal e-Tourism dimana wisatawan bisa merencanakan perjalanan melalui satu situs. Jadi, pesan tiket, kamar, mobil, dan lainnya itu satu pintu tidak terpisah-pisah seperti sekarang,” ungkapnya.(ct)