Telkom Siap Sebar Saham ke Karyawan

Arief Yahya (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tengah menyiapkan aksi  menawarkan kepemilikan saham kepada karyawannya melalui program employee stock option (ESOP) usai pemecahan harga saham (stock split) dilakukan.

"Memang, sudah ada dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) kemarin untuk melakukan ESOP sebagai salah satu strategi yang dijalankan terhadap treasury stock. Rencananya akan dijalankan ESOP usai stock split," ungkap Direktur Utama Telkom Arief Yahya, di Jakarta, Kamis (23/5).

Treasury stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu atau saham dari hasil buy back. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah melakukan buy back sejak 2005. Jumlahnya mencapai 1,01 miliar lembar saham.

Dijelaskannya, aksi ESOP dilakukan setelah stock split agar investor bisa meghitung investasi eksisting yang dipegangnya."Soalnya nanti jumlah pemegang saham menjadi banyak. Ini juga akan berpengaruh terhadap laba bersih per saham atau earning per share (EPS)," jelasnya.

Dikatakannya, hingga saat ini perseroan belum menentukan persentase dari saham treasuri yang akan dilepas ke karyawan karena masih menanti sinyal dari pemegang saham Dwiwarna alias Kementrian BUMN.

"Kita tunggu dari pemegang saham dwiwarna. Soalnya kita dibeli dengan diskon 5%-10% dari harga pasar. Saham ini semuanya diperuntukkan kepada karyawan dengan melihat performa kerja. Sedangkan loc up period melihat lama masa kerja. Semakin lama kerja, semakin lama lock up period-nya. Misalnya, Band-1 itu bisa mencapai 12 bulan," jelasnya.

Sebelumnya, usai RUPST jelang April 2013, Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir mengatakan perseroan akan melepas kembali saham yang telah dibeli di pasar secara bertahap."Untuk tahap pertama saham yang akan dilepas adalah sebanyak 211,3 juta lembar saham dengan nilai Rp 1,8 triliun," ujar Honesti.

Pelepasan saham buy back tahap pertama akan jatuh tempo pada Agustus 2013. Ada lima opsi untuk buy back tahap pertama ini, yaitu cancellation, penjualan ke pasar, placement, MESOP, atau dengan penerbitan obligasi yang dapat dikonversi ke saham.

"Kelima opsi terbuka untuk dijalankan," kata urang awak itu.

Sekadar catatan, mulai 1 Maret 2013 saham Telkom menembus Rp 10 ribu dan terus menunjukkan pertumbuhan 54% sejak Desember 2011. Pada perdagangan Kamis (23/5), saham dengan kode TLKM ini diperdagangkan di kisaran Rp 12.350 per lembar.

Apresiasi Karyawan
Lebih lanjut Pria yang akrab disapa AY ini mengatakan, perseroan memang tengah getol memberikan apresiasi kepada karyawan sebagai wujud penghargaan atas kontribusinya selama ini terhadap kemajuan Telkom.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas karyawan mulai tahun ini Telkom mengirim seribu karyawannya untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke luar negeri. Sebanyak 100 orang diantaranya akan melanjutkan program pendidikan strata dua. Program seperti ini sudah ada sejak lama, tahun ini anggarannya sekitar Rp 500 miliar," katanya.

Langkah lain dalam memajukan kualitas karyawan melalui Corporate University yang diyakini akan memainkan peran lebih penting dalam upaya meningkatkan kualitas maupun kompetensi sumber daya manusia di dalam perusahaan.

Sejak diluncurkan pada 28 September 2012 lalu, Telkom Corporate University (Telkom CorpU) melalui Global Talent Program telah menghasilkan sebanyak 109 Global Talent atau pencapaian 109% dari target awal yang hanya 100 orang.
 
Sedangkan untuk Program International Certification menghasilkan 363 orang lulusan yang berarti pencapaian sebesar 121% dari target awal 250 orang.

“Kita ini perusahaan berbasis teknologi informasi dan memberikan jasa. People itu salah satu kunci sukses dalam bisnis ini, sehingga wajar diberikan perhatian lebih,” tegasnya.(id)