20 Mei, KM Penataan Blok 3G Keluar

Gatot S Dewa Broto (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) - Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (KM) tentang tata  ulang  blok 3G di frekuensi 2.1 GHz diperkirakan akan keluar pada 20 Mei 2013.

Jadwal tersebut molor dari perkiraan semula dimana diprediksi pada akhir April 2013 aturan penataan sudah keluar seiring pada akhir Maret 2013 regulator telah mengumumkan skenario penataan.

“Diperkirakan paling lambat 20 Mei 2013 sudah keluar KM untuk penataan. Setelah KM keluar akan ada Surat Edaran Dirjen yang akan menjadi acuan kick off penataan,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi Gatot S Dewa Broto dalam pesan singkatnya, Selasa (14/5).

Diperkirakannya, jika KM baru keluar pada pertengahan Mei ini maka maksimal pada Oktober 2013 penataan ulang sesuai skenario yang diinginkan pemerintah selesai. “Molor ini bukan karena ada operator yang masih menolak skenario ditawarkan. Kami bersama operator ingin memastikan persiapan migrasi blok 3G lebih matang,”jelasnya.
 
Ditegaskannya, saat ini posisi operator yang menolak seperti Axis sudah lebih kooperatif.“Sejauh ini, Axis sudah kooperatif agar mau digeser, dan perkembangan untuk mencapai kooperatif itu tidak instan. Nanti timeline lokasi migrasi akan berbasis pulau," ujarnya.
 
Sekadar diketahui, skenario penataan ulang blok frekuensi 3G di 2,1 GHz melibatkan lima pemain  yakni Telkomsel, XL Axiata, Indosat, HCPT dan  Axis Telekom.

Skenario yang disiapkan adalah:

Blok 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

HCPT

HCPT

Tsel

Tsel

Tsel

Isat

Isat

XL

XL

XL

Axis

Axis

 Sedangkan kondisi  sejak 2011 adalah sebagai berikut:

Blok 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

HCPT

Axis

Axis

Tsel

Tsel

HCPT

Isat

Isat

XL

XL

New

(Tsel)

New

(XL

Menurut Axis pemindahan  blok frekuensi miliknya dari nomor  2 dan 3 ke blok frekuensi  nomor 11 dan 12 bukan berdasarkan kesepakatan. Apalagi,blok 11 dan 12 merupakan blok yang belum terbebas dari interferensi yang signifikan.  

Axis meminta  blok 11 dan 12 harus terlebih dahulu dibersihkan oleh pemerintah, sebelum spektrumnya  dipindahkan. Anak usaha Saudi telecom Company (STC) ini mengajukan syarat masalah pembersihan interferensi menjadi perhatian, sebelum bicara jadwal migrasi.  Axis memperkirakan langkah awal penataan ulang blok 3G membutuhkan waktu empat minggu untuk monitoring setelah dilakukan aksi pembersihan interferensi Smartfren dan enam minggu untuk migrasi dari blok 2 dan 3, ke blok 11 dan 12.

Sedangkan President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan, jika keputusan untuk penataan terlalu mepet dengan Ramadan, sebaiknya proses migrasi usai Lebaran. “Ramadan itu trafik sedang tinggi, risikonya besar jik ada perubahan arsitektur jaringan,” katanya.

Indosat harus rela bergeser untuk menempati blok 7 dan 8 dari sebelumnya blok 6 dan 7. Perseroan  memperkirakan  pemindahan menyedot biaya sekitar US$ 7 juta hingga US$ 10 juta. Biaya yang dikeluarkan diantaranya  untuk  pengaturan atau setting frekuensi radio.(id)