Gairah Global Teleshop Membuka Gerai

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) –  PT Global Teleshop Tbk (GLOB) adalah salah satu pionir bisnis distributor produk telekomunikasi di Indonesia. Nama Hermes Thamrin tak bisa dilepaskan dari perusahaan ini sebelum diakuisisi oleh PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) pada tahun lalu.

Trikomsel membeli 51,20 juta saham Global Teleshop  senilai Rp 1.060 per saham. Total dana pembelian  sekitar Rp 54,27 miliar.Berdasarkan data, kepemilikan saham Global Teleshop sekarang antara lain terdiri dari  Trikomsel  sebesar 72%, JP Morgan Bank sebesar 18%, dan publik 10%. Masuknya Trikomsel ternyata membuat Global Teleshop kian bergairah dalam menghadapi kompetisi di sektor ritel telekomunikasi.

Pada 2012 Global Teleshop  mencatat pendapatan netto dan laba bersih masing-masing sebesar  Rp 2,96 triliun  dan Rp 113,13 miliar.Raihan itu meningkat dibanding tahun 2011 yakni sebesar Rp 1,1 triliun untuk pendapatan dan Rp 35,55 miliar  untuk laba bersih.

Pendapatan terbesar disumbang dari distribusi peralatan telekomunikasi sekitar 64% sedangkan 36% lainnya berasal dari bisnis ritel. Average Sales Price (ASP) dari Global Teleshop selama 2012 sekitar Rp 2,5 juta-Rp2,7 juta. Dividen yang dibagi ke pemegang saham pun  sebesar Rp 56,67 miliar  atau setara Rp 51 perlembar saham.Sedangkan  laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 500 juta digunakan sebagai cadangan umum perusahaan.

Ekspansi
“Trikomsel dan Global Teleshop itu saling memperkuat karena itu kinerja kami tumbuh pada tahun lalu. Tahun ini kita akan teruskan ekspansi gerai guna mendapatkan pertumbuhan sekitar  sekitar 15%-20%  dibanding tahun lalu,” ungkap Direktur Utama Global Teleshop Evy Soenarjo.

Diungkapkannya,   pada tahun ini perseroan akan membuka gerai sebanyak 50 unit dengan dukungan dana sekitar US$ 2 juta. Nilai investasi untuk pembukaan setiap toko sekitar US$ 20 ribu –US$ 30 ribu. Mayoritas lokasi pembukaan toko berada di Jakarta.

Pendanaan untuk ekspansi diambil dari dana belanja modal perseroan tahun ini. Sumber dana seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan.
Hingga kuartal pertama 2013 sudah dibangun 11 toko, sehingga total dimiliki toko sebanyak 325 toko. Sisanya akan dibangun di kuartal II dan III.
 
"Nantinya sekitar 10 sampai 15 toko dibuka untuk penjualan produk Apple dan sisanya smartphone dengan harga  3 juta- 5 juta rupiah per unit. Kita juga akan tambah sekitar 2-5 toko Global Super Store guna memperkuat 12 toko yang sudah ada. Investasi untuk Global Super Store ini sekitar US$ 60 ribu,” jelasnya.

Ditambahkannya, selain agresif membuka toko, perseroan pada tahun ini akan  fokus pada penjualan smartphone dan tablet mengingat harga kedua produk ini lumayan tinggi. Selain itu perseroan juga akan menambah subdealer dan reseller, serta menambah portofolio merek baru.  

“Tantangan tahun ini adalah adanya aturan importasi baru untuk gadget, potensi pendpaatan di banyaknya lini produk baru akan dating dan harganya kompetitif,” katanya.

Direktur Keuangan dan Hubungan Investor  Global Teleshop Januar Chandra  menambahkan, perseroan  akan memaksimalkan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan konsumen, memaksimalkan sinergi usaha dengan Trikomsel, serta mengembangkan loyalitas pelanggan.

“Kita juga tengah godok konsep toko yang lebih ke life style agar pelanggan mendapatkan pengalaman menyenangkan ketika berbelanja,” katanya.(ak)