Laba Ooredoo Naik Berkat Ekspansi Agresif

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) - Aksi operator Ooredoo atau dulunya dikenal dengan nama Qatar Telecom (Qtel) menaikkan jumlah saham di dua operator, Asiacell dan Wataniya membuahkan hasil positif pada kinerja di triwulan pertama 2013.

Asiacell adalah operator yang berada di Irak, sementara Wataniya berbasis di Kuwait.

Dikutip dari Cellular-News (1/5) lalu, Ooredoo berhasil mendapatkan pendapaatan sebesar US$ 2,3 miliar atau setara Rp 22,3 triliun selama triwulan pertama 2013 naik 5,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 2,2 miliar atau Rp 21,3 triliun.

Sedangkan laba bersih yang dibukukan di triwulan pertama 2013 sebesar US$ 221 juta atau Rp 2,1 triliun naik 13.6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 195,2 juta atau Rp 1,8 triliun.

Sementara Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) turun 3,1% menjadi US$ 1,016 miliar atau Rp 9,86 triliun. Total pelanggan yang dimiliki sebanyak 91 juta nomor.

Dari situs resmi perseroan dinyatakan pendorong tumbuhnya pendapatan adalah kinerja yang bagus anak usaha di Aljazair, Irak, Indonesia, dan stabilnya pasar di Oman, selain tentunya pasar di Qatar. Di Indonesia, Ooredoo mengandalkan Indosat dengan kepemilikan saham 65%.

Pendapatan Indosat di kuartal pertama 2013 sebesar Rp 5,78 triliun atau naik 16% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,9 triliun. Sementara EBITDA yang dihasilkan di triwulan pertama 2013 sebesar Rp 2,77 triliun atau naik 12% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,4 triliun. EBITDA margin turun dari 50% menjadi 48% di triwulan pertama 2013.

EBITDA Indosat berhasil meningkat karena kemampuan menekan biaya. Sementara pendapatan berasal dari SMS, suara, dan data. Sementara laba bersih tertekan karena depresiasi yang dipercepat, rugi kurs, dan pencatatan sewa menara.

Ooredoo menargetkan penambahan jaringan Indosat akan berdampak positif terhadap customer experience pelanggan Indosat, yang bertambah 7% menjadi 56,1 juta pengguna. Averager revenue Per User (ARPU) campuran Indosat di kisaran Rp 28 ribu.

Aksi korporasi yang tengah disiapkan Ooredoo saat ini adalah mengincar 53% saham milik Vivendi di Maroc Telecom (Maroko) dan ikut tender lisensi seluler di Myanmar.(id)