WeChat Berbayar, Pelanggan Bubar

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Wacana dari pemerintah China untuk menjadikan layanan WeChat berbayar mendapatkan reaksi lumayan keras dari pengguna di negeri Tirai Bambu itu.

Dikutip dari ZDNET (5/4),  sebanyak 90% netizens yang ditanya tentang wacana tersebut mengatakan akan berhenti berlangganan layanan Instant Messaging buatan Tencent itu jika harus berbayar.

Bagi pengguna, jika aplikasi WeChat menjadi berbayar artinya mereka harus membayar dua kali. Pasalnya, paket data ke operator sudah dibayar ketika berlangganan. Apalagi aplikasi sejenis di China masih ada yang menawarkan gratis yakni  Weibo dan Mi Chat.

Sebelumnya, Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Miao Wei mengaku  sedang melakukan kajian agar pengguna membayar untuk aplikasi WeChat dan telah meminta operator setempat menyiapkan model bisnis yang ideal.

Namun, pemerintah mewanti-wanti pengguna tidak dibebani oleh bayaran yang tinggi. Regulator tetap meminta mekanisme persaingan  sehat tetap diperhatikan. Tiga operator yang ada,  China Mobile, China Unicom, dan China Telecom. Tidak diizinkan melakukan penetapan tarif bersama yang menjurus kartel bagi aplikasi tersebut.
 
Sebagian kalangan menilai, permintaan adanya permintaan bagian bagi operator dari WeChat karena adanya konsumsi  bandwidth yang tinggi kala aplikasi itu digunakan.

Pada 2 April lalu juru bicara WeChat menjamin pelanggan tidak akan dikenakan biaya dalam menggunakan aplikasinya. Jika merujuk pada hal ini berarti Tencent akan bernegosiasi dengan operator dalam masalah fee.
 
WeChat memiliki 300 juta pengguna di pasar global sejak diluncurkan dua tahun lalu. Di Indonesia, Tencent mendirikan  PT MNC Tencent, hasil patungan dengan MNC Group. Kolaborasi dua raksasa ini membidik 70% pengguna internet di Indonesia menggunakan WeChat. Akankah operator di Indonesia melakukan hal yang sama seperti di China? Kita tunggu saja.(ss)