Messaging Indonesia Tengah Disiapkan

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bersama operator tengah menggodok hadirnya layanan Messagiing Indonesia guna mengurangi ketergantungan terhadap aplikasi Instant Messaging buatan luar negeri.

Messaging Indonesia ini adalah aplikasi Instant Messaging yang bisa memiliki interperobilitas antar operator layaknya yang dimiliki BlackBerry Messenger.
Bedanya, layanan ini dengan aplikasi buatan lokal seperti Nexian Messenger, Manga, atau, Esia Messenger adalah aplikasi ini bisa berkirim file dan berinterkoneksi walau pengguna berasal dari beda operator.

“Ide awalnya adalah kerangka besar menghimbau operator untuk menyiapkan diri menghadapi serbuan pemain Over The Top (OTT) dari  luar negeri. Di Singapura, Starhub dan Singapore Telecom (SingTel) melakukan itu.  Untuk tahap pertama yang paling mudah dilakukan adalah membuat tandingan instant messaging  dalam negeri yakni Messaging Indonesia itu,” ungkap Anggota Komite BRTI M.Ridwan Effendi kepada IndoTelko belum lama ini.

Menurutnya, jika Messaging Indonesia terwujud, operator akan diuntungkan karena routing  berada di dalam negeri, sehingga biaya yang dikeluarkan tak besar. Bagi masyarakat pengguna juga ada pilihan selain menggunakan instant messaging buatan luar negeri

Diungkapkannya, kendala dari mewujudkan Messaging Indonesia adalah menekan ego dari masing-msing pemain dan mencari model bisnis yang ideal. “Ini hampir sama kala SMS pertama ada. Kalau hanya di satu operator saja, mana bakal boomimg dulu.  Pemilik pelanggan terbesar, dalam hal ini Telkomsel memegang peranan layaknya konsep interkoneksi.  Syukurlah,  sudah ada pembicaraan awal, operator pada prinsipnya sudah sepakat untuk membuat platform bersama,” katanya.

Sayangnya, BRTI tak memberikan deadline bagi operator untuk mewujudkan messaging Indonesia.  “Kita masih menugaskan operator untuk  memikirkan alternative-alternatif  yang mungkin untuk pengembangannya termasuk model bisnisnya.  Nanti  ada pertemuan rutin untuk membahas progresnya,” jelasnya.

Sebelumnya, seperti dikutip dari Zdnet, Starhub dikabarkan meluncurkan platform dimana pelanggan bisa saling menukar konten. Sedangkan SingTel juga tengah menggarap Instant Messaging yang bisa bersaing dengan   WhatsApp atau   Viber.

Analis ICT  industry dari Frost & Sullivan Asia-Pacific Serene Chan menjelaskan, aksi operator mengembangkan aplikasi karena ingin meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan dan menekan  churn rate.

Namun, kajian dari pemain mobile messaging,  Nimbuzz, menyatakan, operator harusnya berkolaborasi dengan OTT mengembangkan Instant Messaging. Caranya, dengan membawa kekuatan dari operator ke bisnis ini, terutama masalah penagihan dan jaringan retail besar yang dimilikinya.(id)