Janto Djojo: Konsentrasi di Ponsel

Janto Djojo (DOK)

Riset yang dilakukan  International Data Corporation (IDC) Indonesia untuk 2012 lumayan mengejutkan.

Menurut lembaga ini, terdapat lima vendor yang menguasai pengapalan handset di Indonesia.  Cross Mobile menjadi salah satu merek  lokal yang mampu beretngger di posisi bergengsi itu.

Janto Djojo, bisa dikatakan sebagai salah seorang dari tokoh dibalik suksesnya Cross Mobile.

Posisi Direktur Pemasaran di Cross Mobile dijabat penggemar gadget ini sejak bergabung dengan perusahaan itu pada 2011 lalu.

IndoTelko belum lama ini berhasil mewawancarai Pria yang pernah bekerja di Modern Photo dan Datascrip itu. Berikut kutipannya:

Bagaimana komposisi penjualan ponsel di Cross Mobile?
Featurephone masih dominan, sekitar 70% dari total penjualan, 30% itu smartphone. Kita setiap bulan itu ada keluar 5 varian featurephone, sedangkan smartphone tahun ini rencananya kita keluarkan 8 model baru.

Kenapa masih menjual featurephone?
Bukan kita yang menentukan pasar. Harus dipahami masyarakat Indonesia itu banyak di segmen bawah. Mereka masih butuh featurephone, kita tidak bisa memaksa. Hal yang bisa kita  lakukan adalah mengedukasi pasar terus menerus untuk bergeser ke smartphone

Pangsa pasar cross mobile tahun lalu membaik, bagaimana tahun ini?
Kita bersyukur dengan prestasi tahun lalu. Tetapi kami bekerja itu pakai prinsip perenang dalam perlombaan. Kita tidak pernah berfikir sudah sampai dimana kalau sedang berlomba, jalani saja. Biarkan orang lain yang menilai.

Cross Mobile akan bermain di Tablet?
Tidak, kami konsentrasi di featurephone dan smartphone. Kami memang ada produk yang ukuran layar lima inchi, saya tak tahu masuk kategori mana itu. Tetapi satu hal yang pasti, kita ingin konsentrasi di ponsel saja. Kalau semuanya dikerjakan, bisa tak fokus

Margin penjualan ponsel kian menipis, bagaimana menyiasatinya?
Kalau margin menipis, solusinya bermain di kuantitas. Kalau skala ekonomi besar, itu bisa menutup penurunan margin. Kami juga diuntungkan karena para supplier bisa dinegosiasi. Misalnya, pembelian chipset, harganya lebih kompetitif. Kami juga tidak menanamkan spesifikasi yang mubazir, sesuai kebutuhan pengguna.  Inilah yang membuat perangkat kami harganya terjangkau.

Komunikasi pemasaran Cross Mobile menggunakan model asing, apa tujuannya?
Kami ingin menyampaikan pesan, walau produk ini merek lokal tetapi kualitasnya setara denagn produk dari Eropa atau Amerika Serikat. Produk kami ini memiliki sertifikat dari Eropa. Jadi, kami memang menjual kualitas dengan harga terjangkau. Masalah ada yang menyangka cross mobile itu merek dari luar, namanya blessing juga.
 
Ada rencana membangun pabrik di Indonesia?
Kami ada rencana ke situ, tetapi kalau kondisi ekonominya stabil dan tidak ada gejolak. Di China itu banyak insentif diberikan untuk investor. Belum lagi masalah kepastian hokum. Disana buruh mau demo saja ada aturannya.

Bagaimana wacana cukai terhadap ponsel?
Saya tak mau komentar. Soalnya masih wacana.