Paradoks Marketing

Ilustrasi (Dok)

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tengah berbenah. Salah satunya dengan gencarnya perseroan menggelar titik hotspot WiFi sejak tahun lalu.

Rencananya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan menggelar sejuta titik hotspot WiFi di seluruh Indonesia hingga tutup 2013.

Tempat yang dibidik pun adalah area publik dan korporasi.  Mulai dari taman kota hingga ratusan ribu sekolah.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya dalam berbagai kesempatan mengungkapkan, saat ini sudah masanya diterapkan paradoks marketing di industri telekomunikasi.

Apakah makna dari paradoks marketing versi Pria yang akrab disapa AY itu?

Mempublik-kan yang private. Inilah yang dimaksud oleh AY.

Sangat sederhana pemikirannya. Tidak masanya lagi WiFi menjadi hal yang private mengingat sebagai salah satu titik akses, WiFi telah menjadi solusi untuk mengatasi kepadatan trafik.

Guna menyalurkan  ambisi terkelolanya WiFi yang dibangunnya, Telkom sudah mengarahkan unit usaha Fixed Wireless Access (FWA), TelkomFlexi dengan nama WiFi,id atau Indonesia WiFi.

WiFi.id akan menjadi  offloading trafik dari Telkomsel, Speedy spot, dan akses untuk komunitas seperti  Indonesia Digital School (Indischool).

Sedangkan mesin pendapatan bisa berasal dari advertising dengan menjual welcome page atau berbagi hotspot dengan operator lain karena  Service Set Identifier (SSID) tidak terdedikasi hanya untuk pelanggan Telkom.

Kesimpulannya, dari visi Paradoks Marketing ala Telkom,  dua sasaran ingin dicapai melalui satu pukulan.

Pertama,  meningkatkan kualitas layanan dan menjaga pelanggan tak berpindah. Kedua, masuknya pendapatan dari mainan lama rasa baru.

Tetapi, akankah semudah itu? Pertanyaan ini menggelitik diapungkan. Pasalnya, beberapa kali BUMN ini sudah menjalankan hal yang out of the box di industri, namun kurang bergema.

Contoh kongkrit adalah komersialisasi Internet Protocol TV (IPTV) dengan merek GrooviaTV beberapa tahun lalu  hingga sekarang tidak terdengar gaungnya.

Hingga sekarang, Telkom berusaha terus mencari model bisnis yang ideal untuk IPTV. Peluncuran UseeTV pun seperti malu-malu.

Alhasil, untuk beberapa kegiatan yang out of the box, Telkom hanya dikenang sebagai pionir di industri.

Untuk bisnis WiFi ini tentu kita harapkan Telkom tak menyerah. Target 10 juta titik hotspot hingga 2015 untuk menunjang infrastruktur National Broadband Network adalah hal yang mulia dilakukan sebagai BUMN.

Kuncinya adalah konsistensi kepada visi dan misi. Munculnya suara miring anggaplah sebagai gelombang untuk menuju kematangan produk. Selamat bekerja!

@indotelko.com