IPO Mitratel Molor 2013

doc. idt

JAKARTA (indotelko) –  Rencana Initial Public Offering (IPO) dari anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang bergerak di bidang usaha penyediaan menara, PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel),  kembali molor.

Jika sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu berencana membawa Mitratel melantai ke bursa saham pada medio 2012, maka rencana terbaru adalah IPO pada 2013.
 
“IPO Mitratel itu realisasinya tahun depan. Soal waktunya tidak bisa dibuka karena itu nanti akan mempengaruhi valuasi,” ungkap Direktur Utama Telkom Arief Yahya di Jakarta, Selasa (11/12).

Diungkapkannya, perseroan sudah memiliki penasihat keuangan untuk membawa Mitratel ke bursa saham, sedangkan penjamin emisi Underwriter belum ditunjuk. “Penasihat keuangannya dari BUMN juga, kita belum bisa ungkap.
Sedangkan underwriter akan ditender, ada dari  BUMN juga yang akan ikut,” katanya.

Kala ditanya adakah dalam IPO itu nantinya Mitratel akan membawa 9 ribu menara milik Telkomsel,  Pria yang akrab disapa AY itu menjelaskan, terdapat banyak cara bagi Mitratel untuk masuk ke pasar saham dengan valuasi yang mumpuni.

“Mitratel bisa menggandeng sesame tower company atau akuisisi dulu menara Telkomsel, terus masuk ke  pasar. Bisa juga Mitratel masuk sendiri ke pasar. Semua kemungkinan itu dikaji. Kita lihat mana yang memberikan valuasi tinggi bagi Telkom dan Mitratel,” jelasnya.

Untuk diketahui, rencana IPO Mitratel sudah ada sejak tahun lalu dan seharusnya dijalankan pada medio 2012. Telkom memiliki rencana untuk menggelembungkan asset Mitratel dengan mengakuisisi menara milik  anak usaha  lainnya, Telkomsel.

Untuk memuluskan aksi itu telah ditunjuk  Macquiare Capital Securities sebagai penasehat keuangan dalam pengambilalihan sebanyak 9.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel.
 
Pengalihan menara ini dilakukan karena saham Telkom di Telkomsel hanya sebesar 65%, sisanya  dimiliki SingTel (Singapura).  
 
Pada tahun ini Mitratel mematok target pendapatan lebih dari Rp 1 triliun atau  naik 35%  dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 746,6 miliar.

Mitratel mencatat, kinerja pemasaran perusahaan telah naik hingga 420 persen dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian itu tak lepas dari penambahan jumlah alat produksi yang berjumlah 8.548 tenant hingga akhir 2011.(ct)