Melantai di Bursa, Inti Bangun Siap Pacu EBITDA

(dok.)

JAKARTA (indotelko) – PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) siap memacu pertumbuhan laba sebelum pajak dan amortisasi (Earning Before Intererst Tax Depreciation Amortization/ EBITDA) pada tahun ini sekitar enam kali lipat atau  sebesar Rp 300 miliar dibandingkan   tahun lalu sebesar  Rp 50 miliar .

“Hingga semester I-2012, EBITDA sudah mencapai Rp 180 miliar,” ungkap Direktur Keuangan Stefanus Sudyatmiko.
Dikatakannya,  perseroan juga mengharapkan dapat meraih pendapatan sebesar Rp 400 miliar  pada 2012. Hingga semester I-2012,  diperkirakan pendapatan mencapai Rp 200 miliar.

“Pertumbuhan ini akan ditopang oleh penambahan menara perseroan. Penambahan jumlah menara tersebut dapat dilakukan dengan membangun menara dan akuisisi menara. Saat ini, kami sedang menjajaki akuisisi dan mengikuti tender,” ujar Stefanus

Saat ini  perseroan telah memiliki kerja sama jangka panjang dengan seluruh operator telekomunikasi, penyedia layanan Wimax maupun perusahaan lainnya yang membutuhkan cakupan broadband. Hingga 2011, perseroan telah mengakuisisi lebih dari 1.870 menara yang tersebar di wilayah Indonesia dengan sebagian besar konsentrasi pada wilayah Jawa, Bali, dan Sumatra.

Top Gainer
Sementara itu, pada perdagangan resmi sahamnya Jumaat (31/8), emiten ini berhasil menjadi top gainer karena harga sahamnya melesat 50%.

Harga saham  emiten ke-14 tersebut naik menjadi Rp1.500 dari harga yang ditawarkan Rp1.000. Angka ini merupakan posisi tertingginya. Pada saat pembukaan perdagangan, harga saham perseroan tercatat sebesar Rp1.250.

Hanya terdapat 67 kali transaksi atas saham ini dengan volume 178 ribu saham senilai Rp 266,2 juta. Minimnya transaksi diperkirakan karena  investor enggan melepas saham IBST.

Direktur Utama Inti Bangun Sejahtera  Andrie Tjioe menjelaskan dalam  initial public offering (IPO)  perseroan melepas sebanyaknya 154,24 juta lembar saham atau setara 15% dari seluruh jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini adalah sebesar Rp 154,24 miliar. Bertindak sebagi pelaksana penjamin emisi IPO perseroan adalah PT OSK Nusadana Securities dan Sinarmas Sekuritas.

Dana hasil IPO ini akan digunakan sebesar 85% sebagai pembiayaan modal investasi baik untuk akuisisi maupun pembangunan menara.(id)